Selasa, 04 Desember 2012

Mangkok bakso raksasa.

Benda putih yang mirip mangkok itu bukan mangkok bakso raksasa, tapi adalah salah satu mangkok pengeruk timah yang sudah diapkir dan di pajang di depan Museum Timah Indonesia di Pangkalpinang, Bangka.
Mangkok timah itu dipakai pada teknik penambangan modern. Pada awalnya cuma menggunakan pacul, lalu tanahnya dipikul menggunakan wadah disebut pungki, dikumpulkan ketempat pencucian (Belanda: wasserij) dengan tujuan memisah tanah/pasir dari butir-butir senyawa timah.
Dengan hadirnya kapal keruk 100 tahun yang lalu, maka pacul digantikan oleh mangkok raksasa. Mangkok itu yang berjumlah puluhan buah berputar (terikat pada semacam rantai besar berporos di atas dan di bawah seperti rantai sepeda) terpasang  pada suatu wadah disebut tangga (Belanda: ladder) berada di wadah terapung disebut kapal keruk (Inggeris: dredge). Tangga itu dapat dikendalikan turun atau naik sesuai dengan keinginan berapa dalamnya tanah yang hendak dikeruk.
Kapal keruk digunakan pada penambangan timah di laut atau di alur sungai yang dapat dilalui.
Hasil atau tanah yang dikeruk itu langsung dilemparkan ke wadah lain lagi (dalam kapal keruk itu juga) disebut jig atau meja goyang yang dengan bantuan air tanah dijadikan lumpur atau tanah bercampur air, lalu dialirkan keluar sekali gus bertujuan membuang airnya. Tempat akhir pembuangan itu disebut tailing yang kadang-kadang masih mengandung bijih timah berprosentasi kecil.
Ketika tanah bercampur air itu dialirkan dan digoyang, dipakailah prinsip bahwa yang beratjenisnya (BJ) lebih besar akan mengendap lebih dulu, sedang tanah/pasir terbawa air mengalir ke tailing. Yang mengendap itu adalah bijih timah, Belanda: tin erts, Inggeris: tin ore.
Prodsuksi yang dihasilkan kapal keruk hanyalah sebatas bijih timah ini, hasilnya secara berkala diangkut ke tempat penampungan. 
Bijih timah tentu bukan sama dengan logam timah. Bijih timah adalah senyawa sejumlah elemen yang mengandung dominan dengan elemen timah. Dimaksud disini adalah timah putih atau dalam ilmu kimianya disebut Stannum dengn lambang elemen/unsur: Sn. Jelas berbeda dengan timah hitam atau Plumbum (Pb). Sn terdapat sekian prosen di timah-solder, sedang Pb terdapat di lempeng pada aki mobil/motor, misalnya kalau pengen lihat
Bijih timah itu harus diproses lebih lanjut, yaitu di peleburan, smelter. Di peleburan ini senyawa timah dipisahkan sehingga yang terjadi logam timah berbentuk cair dari proses menggunakan panas, lalu dicetak berupa balok-balok timah, siap dijual/ekspor atau ke konsumen. 
Untuk mengeruk atau menggali timah itu tentu tidak langsung dikerjakan begitu saja, tapi lewat tahap pencarian dan analisa laboratorium. Yang mencari di lapangan disebut bagian Explorasi yang mengebor tanah dan membawa samplenya  ke Laboratorium untuk diperiksa apa kandungannya, apakah ada timah yang dimaukan dan dalam prosentase berapa, apakah layak untuk ditambang.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar