Kamis, 24 Januari 2013

Musik berbahasa Melayu Bangka.

Bangka adalah sebuah negeri terbuka. Disebut negeri, karena yang dimaksud adalah daerah/wilayahnya. Kalau dalam bahasa Belanda gampang saja disebut land. Karena dalam kata land (dibaca a bukan e', Inggeris: le'nd) itu bisa berarti pulau, negara, negeri, tanah, tanahair. Jadi, yang mau dibicarakan bukan hanya pulaunya saja tapi juga penduduk dan kehidupannya.
Sebagai negeri terbuka (pulau memang gak ada pintunya) maka akan mudah didatangi orang-orang dari luar daerah. Maka tidak mustahil pendatang itu memberi pengaruh terhadap kehidupan penduduk setempat. Yang singgah di Bangka bukan hanya orang-orang (yang gampang disebut sekarang) dari dalam negeri seperti dari Sumatera, Jawa, Madura, Bali dan pulau-pulau kecil lainnya, apalagi dari Kalimantan, Sulawesi bahkan dari Maluku, tetapi juga dari negeri seberang seperti (sebutan sekarang) Malaysia, Singapura, Indochina, India/Pakistan dan khusus dari Cina sendiri banyak sengaja dimasukkan tenaga pekerja untuk tambang timah. Maka jadilah Bangka berpenduduk yang multi etnis.
Lalu bagaimana dengan musik di daerah ini? Memang betul ada musik yang tidak ada atau tidak serupa dengan di daerah lain. Tetapi musik yang ditampilkan pada tulisan ini mungkin tidak jauh berbeda dari daerah lain, kecuali bahasanya menggunakan dialek setempat atau Melayu Bangka, nuansa dan temanya menyangkut kehidupan penduduk setempat juga, khusus dalam lagu yamg di-sample-kan ini logatnya cenderung dari daerah Pangkalpinang dan sekitarnya.
Akan berbeda bila mendengar irama bicara dan dialek dari daerah Mentok (Bangka Barat), Belinyu (Bangka Utara).atau Toboali (Bangka Selan). Jangan khawatir, pada umumnya semua tahu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena tiap hari berbaur dengan orang menggunakan bahasa Indonesia atau mungkin juga pendatang menggunakan bahasa daerah asalnya pula, maka ciri khas daerah menjadi pudar. Kecuali dalam lingkungan penduduk di kampung/pedalaman atau orang-orang tua yang cukup terisolir.
Pengen dengar contoh lagu/musik yang dibuat orang Bangka dan diproduksi di Bangka?
Karena blog gak bisa MP3 maka ditumpangkan pada video menyoroti lada (Bangka: sahang/shang) di kebun lada, dan sedikit kota Pangkalpinang. Nyoroti kebun lada, karena judulnya: Men sahang lah mirah.   Kalau gak cocok, matikan aja, siapa tau lain kali okey. (maaf videonya jadi gak tuntas keburu mau ke Jakarta sampai Maret nanti, mudah-mudahan gak ada halangan akan disusulkan). 

Sapaan I. Masih berlagu ma'af karena videonya masih belum tuntas sampai awal Mei 2013 ini. Shooting videonya ke luar kota tertunda, diantaranya karena hujan {enak nyebut alasan, alasan lengahnya disembunyikan). Sebab yang berikutnya yaitu ketika melakukan upload video terjadi eror, dianjurkan supaya bertanya, minta petunjuk kepada yang sudah pakai Google Chrome apa penyebabnya. Ada yang bisa bantu? Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar